Selasa, 11 Oktober 2011
pertemuan di Mino
Pertemuan di Wonosobo
Pertemuan ke,,,, sekian, hehe
Minggu, 07 Agustus 2011
Calon Tuan Rumah, Next meeting,-
Bulan Agustus ini ada Malam Sabtu Pahing pada tanggal 26 Agustus 2011,-
Minggu, 17 Juli 2011
Undangan
Selasa, 21 Juni 2011
Rekoso / Sengsara dan Pemaknaannya Bahan Diskusi Sabtu Pahingan 17/6/2011 eigner
Rekoso/sengsara
àKesusahan hidup, penderitaan, mendatangkan kesusahan, kesusahan hidup, merasa sulit untuk hidup, kemalangan, menyakitkan hati dst
Dimulai dengan pertanyaan terhadap rekoso/sengsara
*Rekoso itu pilihan atau keharusan.
1. Kalau keharusan untuk apa
2. Kalau pilihan berarti ada kemungkinan untuk meniadakan/menghindar
1. Kalau keharusan haruskah diterima
2. Kalau bisa dihindari berarti ada power kekuatan untuk menangkis bagi penderita
1. Kalau bermakna seberapa bermakna kah rekoso
2. bila tetap datang walau berusaha menangkis/meniadakan, maka dari siapakah sengsara
1. Darimanakah sengsara
2. Sia-siakah usaha meniadakan/menghindar
1. Mengapa bisa didapat(diberi atau mempersilakan datang)
2a. Sia-sia buat apa menghindar/meniadakan
2b. Kalau nrima apa yang didapat… à
1. maknanya…. -à
2a. apa makna hasil dari tindakan menghindar…. à
àPertanyaan kemudian berhenti pada makna…
Ketika terpentok yang didapat adalah makna
Bagaimana kita memaknai suatu hal yang dialami
*1Ada yang bilang harus Sengsara sebelum mendapat kenikmatan
*2Ada cerita dikebakaran yang tidak terbakar adalah tembikar yang prosesnya juga lewat pembakaran à yang tahan adl yang pernah terbakar/teruji
*3Ada yang bilang Tidak ada yang baru di bawah sinar matahari, yang baru adalah cara kita memaknai hal yang ada di bawah sinar matahari
Sengsara membimbing pada pemaknaan, jika dikaitkan dg *1 maka pemaknaan itu berbuah kenikmatan, kenikmatan apa? Kenikmatan akan tahan ujiàtetapi terbatas pada ujian yang sama*2, maka dari itu supaya tidak hanya pada satu hal, perlu adanya pemaknaan baru *3
Nek sengsara/rekoso membawa pada pemaknaan baru, lalu apa makna dari pemaknaan?
Nek
à jadi laku/cekelan hidup
Proses yang selalu berulang
Lalu kalau sudah bisa memaknai banyak hal, njuk ngopo?
àmengurangi rekosoàuripe ora rekoso àbisa mbantu orang lain
Hasil Diskusi Sabtu Pahing -17 Juni 2011 Muja-Muju
Hasil diskusi Sabtu Pahingan 17 Juni 2011
Tema: Kesengsaraan dan Pemaknaannya
Yang hadir:
Tatok
Vicky
Eigner
Kristi
Dani
Budhe
sebelum dimulai ada diskusi kecil tentang bahasa, kemudian Kristi dan Dani datang dan sebelum dimulai ada makan malam dahulu. J
Diskusi dibuka dengan penjelasan materi oleh Eigner.
Kemudian ditanggapi oleh Om Tatok bahwa topik kesengsaraan itu menarik terutama setelah masa paskah, karena di masa paskah ditekankan sengsara Yesus yang sebenarnya sengsara secara rohani.
Namun biasanya diartikan sengsara sebatas fisk/psikis sehingga dengan sengsara tersebut bisa diambil maknanya.
Cerita-seorang tinggal di rumah dengan saudara-saudaranya, sampai suatu saat merasa sangat kacau kondisi rumahnya, ribut, sumpek. Kemudian orang itu pergi ke sahabatnya untuk minta nasihat supaya kondisi rumahnya membaik. Tetapi nasihatnya, mulai sekarang masukkan lah kambing, anjing dan sapi ke dalam rumahmu. Orang itu menurut dan memasukkan binatang itu ke dalam rumahnya. Setelah beberapa lama, orang itu kembali kepada sahabatnya dan berkata, kini rumahku tak hanya ramai, tetapi juga bau, penuh dan banyak suara-suara aneh. Kata sahabatnya, nah sekarang keluarkanlah hewan2 itu dari rumahmu.
Setelah itu dikeluarkanlah hewan2 itu dari rumahnya. Setelah beberapa lama orang itu kembali, dan berkata, wah kini kondisi rumah saya sungguh longgar, tidak ada bau dan bunyi2 aneh, hanya suara manusia saja.
-dalam cerita itu padahal kondisi awal dan akhir adalah sama saja
Budhe: sengsara itu beda-beda tergantung yang merasakan, bisa menurut seseorang itu biasa saja tetapi dilihat orang lain itu sudah sangat menyengsarakan
Termasuk kata sengsara di pengakuan iman sempat menjadi permasalahan di gereja. Karena sengsaranya bukan ke fisk/psikis tetapi kondisi rohani.
Akhirnya kata sengsara tetap dipakai di pengakuan iman tetapi dengan pemaknaan yang baru bahwa (lali)
Vicky: di jawa ada ruwatan, untuk menghilangkan kesialan/sengsara
Tatok: memang ada, dan itu sebagai alat, yang ditekankan disitu adalah untuk mengubah mind statenya, dengan diruat itu mind statenya diubah. Di berbagai agama ada ritual untuk itu, namun di kristen tidak. Yang sangat terlihat memang di kejawen, dengan di gembleng sedemikian rupa secara fisik-psikis hingga bisa mengatasi sengsara fisk-psikis tersebut.
Eigner: menjadi mempertanyakan kalau bisa menangkis/menghilangkan kesengsaraan orang akan menuju kekuatan dan orang mencarinya kekuatannya sehingga terjebak disitu.
Tatok: sebernarnya kekuatan itu hanya sebagai alat, namun bisa menjadi terjebak ketika orang menjadikan alat itu sebagai tujuannya, harusnya sebagai alat untuk mencapai mind state.
Kristi : jadi sebenarnya tanpa alat juga bisa mencapai kondisi mind state.
Tatok: ya, tanpa alat bisa mencapai kondisiitu, dan mengatasi sengsara.
Vicky: kalau sengsara sebagai resiko?
Tatok: tidak, karena pilihannya pasti bukan sengsaranya, tetapi melakukannya, kalau sudah dipilh untuk dijalani/dilakoni ya seharusnya mind statenya sudah tidak menganggap itu adalah kesengsaraan. Nah kalau menjadi resiko dan mengeluh atas pilihannya berarti dia tidak konsekuen atas pilihannya.
Diskusi selesai dan Sabtu Pahingan selanjutnya (22 Juli 2011) sangat rindu untuk diadakan di Wonosobo.
Selagi musim durian.
Juga karena diskusinya malam, maka hari sabtuunya bisa berburu
Rabu, 15 Juni 2011
Tema pertemuan ke II (Tatok) Terlaksana
Fokus diskusi mengenai Javanis Wisdom yang akan di eksplorasi versi alkitab.
Nilai kejawaan pribadi seseorang adalah pengalaman pribadi atau yang telah dipengaruhi oleh teologi-nya/kekristenannya. Apa yang ingin diungkapkan mengenai atau yang paling diinginkan oleh masing-masing pribadi.
Memulai dengan membicarakan pendekatan-pendekatan yang lebih menggunakan perasaan daripada pikiran untuk menggali nilai tema yang akan disharingkan
Mbak Ika : Pertemuan Ke III Belum
Kematian, Hubungan orang yang sudah mati dengan orang yang masih hidup
Kons : Pertemuan Ke (?) Belum
Topik Umum. saya ingin kalau kitab suci bilang manusia ciptaan Tuhan yang paling tinggi atau secitra dengan Allah jadi kalau malaikat; pertanyaan saya, Allah itu roh dan malaikat juga berbentuk roh. Nah apakah derajat kita lebih tinggi dari Allah.
Usulan dari pak tatok untuk pak wit : memaknai kehidupan dengan pengalaman hidupnya yang sudah melanglang buana.
Pak Wid : Belum
Kosmologi Jawa (menyusul) Hubungan Geologi dengan Penciptaan.
Kristi : Diantara dogma dan realita/Bagaimana orang jawa memahami dogma Terlaksana
Daniel : Perbandingan pemaknaan Penanggalan Jawa dan Kristen Terlaksana
Didit : Kawruh jiwa Terlaksana
Vicky : Belum
Orang jawa yang merasa kehilangan kejawaannya. Penghayatan tentang tanah
Desember : Belum
Dua kaki di dua dunia menguak kesadaran dalam realitas yang berbeda
bisa untuk diskusi selanjutnya digenapi apa yang telah diutarakan :D